Search This Blog

Thursday, June 14, 2018

Renungan Remaja

Ucapanmu Menghancurkan Duniaku

Amsal 11:8-13

Siapa menghina sesamanya, tidak berakal budi,
tetapi orang yang pandai, berdiam diri.
(Amsal 11:12)





Sharlene sudah seminggu tidak masuk sekolah dan memilih untuk mengurung diri di kamar. Semuanya bermula sejak ia sering diejek oleh teman-temannya di sekolah karena tubuhnya yang gemuk dengan tanda lahir di wajahnya. Setiap kali ia diejek, tidak ada satu orang pun temannya yang membantu. Sebagian temannya ikut tertawa dan sebagian lainnya memilih untuk diam dan pura-pura tidak tahu. Karena hal tersebut, Sharlene merasa dirinya tidak berharga.


Teens, mungkin di sekolahmu, kamu menjumpai ada beberapa teman yang diperlakukan demikian. Ada teman-temanmu yang memperlakukan orang lain sama seperti teman-teman Sharlene memperlakukannya, namun juga ada teman-temanmu yang justru tidak melakukan apa-apa untuk membantu selain tertawa dan tak acuh. Peristiwa yang dikenal sebagai bullying ini berawal dari ucapan yang menyakiti orang lain. Mungkin awalnya ucapan itu hanya ditujukan untuk bercanda. Namun ucapan itu ternyata semakin berkembang, dan tanpa disadari telah menghancurkan hidup orang lain. Ucapan bisa membangkitkan semangat namun juga bisa menghancurkan.


Teens, firman Tuhan mengingatkan kita mengenai bahayanya sebuah ucapan. Perkataan yang diucapkan dengan tidak bertanggung jawab akan berdampak negatif pada kehidupan orang lain, bahkan berpotensi besar merenggut semangat hidupnya. Luka yang dihasilkan oleh sebuah ucapan bisa membuat temanmu malas sekolah, malas beraktivitas, tidak berharga, dan putus asa. Sungguh jahat dan tidak bertanggung jawabnya kita, jika kita mengucapkan kata-kata yang menyakitkan tersebut. Karena itu, mari menjaga tutur kata kita dan menggunakannya secara positif untuk menguatkan dan mendukung teman-teman kita.

No comments:

Post a Comment